Minggu, 27 Mei 2012

Pengalaman Outbound selama 3 hari


Selama 3 hari, Jumat, Sabtu, Minggu mulai dari tanggal 25 sampai 27 Mei, kami para mahasiswa baru mengikuti acara outbound yang diadakan oleh ITB-SEAMOLEC , acara yang dimulai hari Jumat itu dibuka dengan pengarahan-pengarahan dari Bapak Gatot dan Ibu Dewi dan juga pembuatan buku tabungan. Setelah itu, datanglah Bapak Stanley Surlia, seorang dosen, psikolog, dan motivator yang hebat. Beliau memberikan begitu banyak pesan yang bermanfaat bagi saya dan kita semua selaku mahasiswa baru.
                Beliau juga mengajarkan kami tentang arti kekompakan dan pentingnya bekerja sama, dengan cara membagi-bagi kelompok dan kita mencoba berbagai permainan psikomotorik yang membutuhkan kekompakan dan juga kerja sama antara anggotanya. Selain itu, beliau juga mengajarkan agar kami menjadi wirausahawan yang berani dan sukses, untuk itu kita harus menyingkirkan rasa malu kita juga untuk membantu sesama teman kita dengan cara berjualan pulpen yang harganya hanya 1.000 atau 1.500 Rupiah menjadi 5.000, 10.000, 30.000, 50.000 atau bahkan ratusan ribu rupiah.
 Lalu, saya yang berada dalam kelompok Matahari, memutuskan untuk membentuk sub-kelompok Matahari lagi. Awalnya, saya sempat khawatir karena jujur saja saya ini orangnya gak bisa berjualan dan gak jago ngobrol di depan orang yang tidak dikenal, tapi dipikir-pikir lagi kalau kepepet ya bisa kok, harus bisa dipaksakan malah agar menjadi kebiasaan, seperti yang dikatakan Bapak Stanley Surlia. Sub-kelompok saya ini ada 7 orang, yaitu Achmad, Daka, Yanyan, Diamonda, Saya sendiri, Rika, dan Anis, kita akhirnya memutuskan untuk mencoba dulu di dalam lingkungan ITB. Kami pun berbicara kepada calon pembeli secara bergantian, dan bersyukur kita dapat menjual ketujuh pulpen tersebut dan mendapatkan uang, meskipun ada juga beberapa orang yang telah berbicara cukup panjang lebar dengan kami namun akhirnya tidak membeli pulpen kami.
Hari selanjutnya, Minggu, kami ditugaskan lagi menjual pulpen namun mungkin karena saat itu ada acara di Dago dan ada ‘Car Free day’ orang-orang jadi lebih fokus untuk melakukan kegiatannya masing-masing. Tapi disitulah saya menjadi sadar, bahwa saat melakukan wirausaha kita harus terus berusaha agar apa yang kita jual dapat laku, kita harus pandai bernegosiasi dan tentunya kerja sama antar anggota sangatlah penting. Dan meskipun hari itu lebih sulit daripada hari sebelumnya meski kami hanya menjual 3 buah pulpen, tapi dengan berusaha, kami dapat menjual semuanya :).
Hari itu juga kami diajarkan untuk percaya kepada teman, caranya ditunjukkan dengan sebuah permainan psikomotorik dimana ada 1 orang yang menjatuhkan tubuhnya kebelakang namun dapat ditangkap oleh 6 orang lainnya. Kepercayaan sangatlah dibutuhkan dalam sebuah usaha, oleh karena itu kami yang ditugaskan untuk membuat sebuah blog kelompok dan mungkin akan belajar berwirausaha bersama-sama haruslah saling mempercayai.
Acara outbound ini sungguh sangat berkesan untuk saya, selain mempelajari dan memahami hal-hal baru kita juga mendapatkan pesan yang bermanfaat dari bapak Stanley Surlia, juga dapat mempererat hubungan dan kerja sama antar anggota atau teman-teman yang baru saya kenal itu.
Terima kasih kepada bapak Gatot yang telah mengadakan acara ini dan bapak Stanley Surlia yang telah mengajarkan banyak hal. :)

Inilah kelompok Matahari (yang baru terbit) siap jual pulpen :D

Kompaknya sifat bertoleransi cowok-cowok Matahari, mau menolong orang yang mobilnya mogok saat menjual buku :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar